Thursday, March 27, 2008

Sekarang Jempol bisa dimakan Bebas!!

Bismillah..

Semalem, setelah jalan lumayan jauh, cari makan kesayangan di ibukota ini, saya kehabisan pulsa dan harus mampir di kedai kecil penjual pulsa fisik dan elektrik (mungkin terdengar aneh, bilamana sekarang jamannya isi ulang Top Up lewat kartu kridit dan ATM,tapi alangkah bijaknya bila recehan kue telekomunikasi bernama pasar isi ulang alias voucher ini dinikmati oleh orang kecil juga? hehe).
Saya beli pulsa XL bebas dan oleh penjual diberi voucher fisik XL Jempol. wah, tentu saja saya tolak, karena kan beda produk (fikir saya). Tetapi sang penjual dengan santainya bilang " Tenang aja mas, sekarang voucher XL jempol, bisa dipakai juga untuk XL Bebas, soale sekarang Jempol sudah gak laku lagi".
Karena saya bukan tipe orang yang ngeyel, akhirnya kutrima aja dan kuminta empunya kedai mengisi henpon butut (bukan bluetooth) saya. dan ternyata bisa.
Sampai di rumah saya berfikir, ternyata kanibalisme produk akhirnya terjadi juga, hahaha :D.

Mau tidak mau, dibilang atau tidak, kanibalisme produk akan terjadi, bilamana segmen pasar produk tersebut belum terbentuk dan dibangun secara kuat, tentu saja konsumen akan migrasi ke produk yang mereka anggap baik.
Sebuah keuntungan bilamana imigran ini asalnya dari kompetitor yang memang ingin hengkang atau membelot ke produk kita, tetapi alangkah disayangkannya bilamana laju migrasi pelanggan ini berasal justru dari salah satu varian produk kita yang sudah ada.

Sehingga bila terjadi produk kita meng kanibal salah satu varian dari produk kita juga, kita akan sangat dirugikan. Segala effort yang kita keluarkan untuk membangun brand tersebut akan terbuang secara percuma.
Kejadian ini entah terjadi entah tidak (tanyakan pada tim riset mereka masing masing), tetapi secara kasat mata, hal yang saya alami tadi malam telah menjelaskan.
Akankah produk XL bebas memakan/ dan menggerogoti produk Jempol?, Kartu Simpati menggerogoti Kartu As yang mahal?, dan Produk IM3 secara signifikan mencuri habis pelanggan setia Mentari, karena program program marketingnya sekarang?
Tunggu saja, episode berikutnya...

salam...

masdhenk..

No comments: